KEGIATAN PRAKTISI MENGAJAR DI PRODI PENMAS FKIP UNSIKA: MENGGALI SPEKTRUM DAN SASARAN PENDIDIKAN MASYARAKAT BERSAMA ENDIN HASANUDIN, S.PD., M.PD.


Pada hari Rabu, 29 Oktober 2025, Program Studi Pendidikan Masyarakat (Penmas) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang (FKIP UNSIKA) kembali menyelenggarakan kegiatan Praktisi Mengajar pada mata kuliah Spektrum dan Sasaran Pendidikan Masyarakat dengan dosen pengampu Yana Nursita, M.Pd.. Kegiatan ini menghadirkan Endin Hasanudin, S.Pd., M.Pd., seorang Penilik Muda pada bidang PAUD dan Pendidikan Nonformal di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang. Acara yang dilaksanakan di Aula FKIP UNSIKA ini dihadiri oleh mahasiswa S1 Prodi Penmas semester 1 yang tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Dalam pemaparannya, Bapak Endin menyampaikan materi berjudul “Spektrum dan Sasaran Pendidikan Masyarakat” yang membahas secara mendalam mengenai luasnya cakupan pendidikan masyarakat, mulai dari informal education, community learning, community development, hingga lifelong learning. Ia menjelaskan bahwa pendidikan masyarakat memiliki peran penting dalam membangun kesadaran kritis, kemandirian, dan partisipasi warga belajar. Menurutnya, pendidikan masyarakat bukan hanya aktivitas belajar di luar sekolah, melainkan juga gerakan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Pendidikan masyarakat adalah proses pemberdayaan yang menempatkan masyarakat sebagai subjek, bukan objek dari pendidikan,” ujar Endin dalam sesi pemaparannya.


Sebagai seorang penilik yang berpengalaman dalam pembinaan lembaga PAUD, PKBM, dan LKP di Kabupaten Karawang, Bapak Endin membagikan berbagai pengalaman lapangan yang menggambarkan bagaimana konsep-konsep pendidikan masyarakat diterapkan secara nyata. Beliau juga menjelaskan prinsip-prinsip penting yang menjadi landasan praktik pendidikan masyarakat, seperti kemitraan antara lembaga pendidikan dan masyarakat, identifikasi kebutuhan belajar (IKBM), pemanfaatan sumber daya lokal, demokratisasi dalam pengambilan keputusan, serta perluasan akses belajar bagi semua kalangan. Dalam sesi ini, beliau turut menayangkan video dokumenter mengenai PKBM di Karawang sebagai contoh nyata keberhasilan program pendidikan berbasis komunitas.

Mahasiswa memperoleh banyak wawasan baru dari kegiatan ini, terutama tentang bagaimana teori yang dipelajari di kelas dapat diaplikasikan dalam konteks sosial yang sebenarnya. Mereka juga semakin memahami peran penting penilik sebagai pembina, motivator, dan fasilitator dalam pengembangan lembaga pendidikan nonformal. Salah satu mahasiswa menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat inspiratif dan memberikan gambaran nyata tentang prospek kerja lulusan Pendidikan Masyarakat di masa depan.