Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Singaperbangsa Karawang (Unsika) kembali melaksanakan kegiatan Program
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) sebagai bagian dari upaya mencetak calon
pendidik profesional yang siap menghadapi tantangan dunia pendidikan. Tahun
ini, salah satu lokasi pelaksanaan PLP adalah PKBM Tim Suara Mitra Dawuan
(TSMD), sebuah lembaga pendidikan nonformal yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat melalui berbagai program pembelajaran dan pelatihan keterampilan.
Kegiatan
PLP merupakan bagian integral dari kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) yang bertujuan memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa
di dunia pendidikan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori
di ruang kuliah, tetapi juga berinteraksi langsung dengan peserta didik,
pendidik, serta lingkungan sosial tempat proses pendidikan berlangsung. Kegiatan PLP pada
program studi Pendidikan
Masyarakat bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa agar siap berperan
sebagai penyuluh.
Menjembatani Teori dan Praktik
Wakil Dekan
Bidang Akademik FKIP Unsika menegaskan bahwa PLP merupakan salah satu komponen
penting dalam proses pendidikan bagi calon pendidik baik pada satuan lembaga
persekolahan formal maupun nonformal, yang dirancang sebagai kegiatan observasi
dan pemagangan bagi mahasiswa program sarjana kependidikan. Melalui kegiatan
ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami secara langsung berbagai aspek
pembelajaran dan manajemen pendidikan di satuan pendidikan. Program ini tidak
hanya bertujuan memperluas wawasan dan pengetahuan calon pendidik, tetapi juga
memperkuat identitas profesional serta kesiapan mereka dalam menjalankan peran
sebagai guru dan fasilitator di masa depan.
Pelaksanaan
PLP di PKBM Tim Suara Mitra Dawuan melibatkan 7 (tujuh) mahasiswa dari program
studi Pendidikan Masyarakat. Selama satu bulan penuh, mahasiswa menjalankan
berbagai kegiatan yang dirancang untuk mengenal sistem manajemen pendidikan,
budaya lembaga, serta interaksi sosial di lingkungan PKBM.
Ragam Program Kreatif dan Edukatif
Tahun 2025,
mahasiswa peserta PLP menampilkan berbagai inovasi program yang menarik dan
berdampak positif bagi warga belajar. Beberapa di antaranya meliputi:
- Zakia Salsabila Riani melaksanakan
program Penyuluhan Mental Health Remaja Perempuan melalui Makeup Look
dan Dress Well, yang bertujuan meningkatkan kepercayaan diri dan
kesadaran remaja perempuan terhadap pentingnya kesehatan mental.
- Sofie Salma Salsabilla menghadirkan Penyuluhan
Pemilihan Kosmetik Aman dan Bebas Bahan Berbahaya, membekali peserta
dengan pengetahuan tentang ciri-ciri kosmetik aman dan cara mengecek
produk terdaftar BPOM.
- Muhamad Rizky Aldiansyah menginisiasi
pelatihan Keterampilan Desain Grafis dan Peluang Usaha Digital
untuk memperkenalkan warga belajar pada peluang ekonomi kreatif di era
digital.
- Rif’ah Lalilatul Hana menggelar Penyuluhan
Edukatif mengenai Isu Kekerasan Seksual sebagai bentuk edukasi
perlindungan diri dan kesadaran terhadap isu sosial aktual.
- Putri Arum melatih peserta dalam Program
Tata Kecantikan Kulit, yang meliputi teknik dasar rias wajah serta
pembentukan sikap disiplin dan percaya diri.
- Elsa Manora mengembangkan FUNGLISH
(Fun English Habituation), program pembelajaran Bahasa Inggris
berbasis praktik dan pendekatan menyenangkan.
- Andien Novicka Zaelani Putri
menyelenggarakan Life Skill Keterampilan Ecoprint: Kreativitas Ramah
Lingkungan, yang memperkenalkan teknik ecoprint sebagai keterampilan
kreatif sekaligus ramah lingkungan.
Program-program
tersebut menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam mengintegrasikan ilmu
kependidikan masyarakat dengan konteks sosial masyarakat, sekaligus mendukung
tujuan utama pendidikan nonformal: memberdayakan warga belajar agar mandiri,
kritis, dan produktif.
Belajar dari Lapangan, Mengasah Profesionalisme
Kegiatan PLP di PKBM Tim Suara Mitra Dawuan (TSMD) dilaksanakan selama
empat minggu dengan beban belajar setara 4 SKS. Mahasiswa mendapatkan
pembekalan teori di kampus, kemudian terjun langsung ke lapangan dengan
bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) dan guru pamong dari lembaga mitra.
Di akhir kegiatan, mahasiswa melakukan refleksi dan menyusun laporan hasil
pembelajaran.
Selama
kegiatan berlangsung, mahasiswa tidak hanya belajar merancang dan melaksanakan
pembelajaran, tetapi juga mengasah kemampuan manajemen pendidikan,
administrasi, hingga evaluasi program. Di sisi lain, lembaga mitra juga
memperoleh manfaat dari gagasan dan kreativitas mahasiswa yang membantu
memperkuat kegiatan pembelajaran serta pelayanan kepada masyarakat.
Kepala PKBM
Tim Suara Mitra Dawuan (TSMD) Solehudin, S.I.P. menyambut baik kehadiran
mahasiswa PLP FKIP Unsika.
“Mahasiswa membawa energi baru dan ide-ide segar ke dalam kegiatan PKBM.
Mereka tidak hanya belajar dari kami, tetapi kami pun belajar dari semangat dan
kreativitas mereka,” ungkapnya.
Membangun Sinergi Kampus dan Masyarakat
Melalui
pelaksanaan PLP di lembaga pendidikan nonformal seperti PKBM Tim Suara Mitra
Dawuan, FKIP Unsika berkomitmen memperkuat sinergi antara dunia akademik dan
masyarakat. Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata implementasi Tri Dharma
Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pendidikan dan pengabdian kepada
masyarakat.
PLP juga
diharapkan menjadi wadah pembentukan karakter dan profesionalisme mahasiswa
sebagai calon pendidik dan penyuluh. Mereka tidak hanya dibekali dengan
kemampuan pedagogik, tetapi juga nilai-nilai sosial, empati, dan kepedulian
terhadap tantangan pendidikan di akar rumput.
“Kami berharap melalui PLP ini, mahasiswa Pendidikan Masyarakat FKIP
Unsika tumbuh menjadi penyuluh yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi
juga memiliki jiwa sosial dan kepemimpinan yang kuat,” ujar salah satu dosen
pembimbing lapangan.
Menuju Penyuluh Profesional dan Inspiratif
Pada
akhirnya, kegiatan PLP di PKBM Tim Suara Mitra Dawuan menjadi ruang aktualisasi
bagi mahasiswa FKIP Unsika untuk mengasah diri sebagai calon pendidik
profesional. Pengalaman belajar di lapangan memberikan makna mendalam tentang
hakikat pendidikan masyarakat yang sejati yakni proses memanusiakan manusia,
membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat.
Dengan dukungan kemitraan antara FKIP Unsika dan lembaga-lembaga
pendidikan nonformal di Kabupaten Karawang, kegiatan PLP diharapkan terus
berlanjut sebagai bagian dari komitmen bersama untuk meningkatkan mutu
pendidikan, memperkuat kompetensi calon penyuluh, dan memperluas dampak positif
pendidikan bagi masyarakat.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)